Tiga Unsur Penting Dalam Desain User Interface

Ketika kita berbincang masalah mendesain dalam dunia software, kita tidak bisa lepas dari yang namanya antarmuka software (perangkat lunak), karena interface merupakan elemen yang menghubungkan langsung antara sistem dengan penggunanya. Hubungan antara sistem dengan pengguna inilah kita sebut sebagai Interaksi Manusia & Komputer. Banyak pendapat dan definisi dari frase Interaksi Manusia dan Komputertersebut, namun yang harus digarisbawahi adalah bagaimanapun interaksi tersebut tidak terlepas dari desain antarmuk atau bahasa krennnya adalah desain interface, lebih lagi sekarang merupakan era GUI (grafik User Interface), sedikit-sedikit sebuah software harus disertakan dengan interface GUI, karena tidak bisa dipungkiri lagi GUI sangat meberikan kemudahan bagi user. Nah bicara masalah bagai mana mendesain GUI yang baik, ini ane punya sedikit ilmu yang diajarkan oleh dosen saya. Monggo di cekidot!!!

Dalam mendesain GUI/interface suatu seoftware ada beberapa yang harus diperhatikan. Dari pembelajaran yang saya dapatkan dari dosen saya, ada tiga prinsip pokok yang harus diperhatikan, dan mereka adalah Learnability, Flexibility & Robustness. Loh apa itu gan, nah untuk lebi jelasnya ayookk kita lanjutin buat bahas ketiga-tiga dari mereka tersebut.Ane mulai dari yang pertama ia gan, Learnability. Tentu ente taukan artinya secara istilah, ia benar sekali artinya dapat dipelajari. Loh maksudnya apa ya gan?? mene ku tehek, hha ha ha, oke oke kita bahas kok tanang aja bakalan ane kupas sampe biji-bijinya bro. "Cius Loh". Hha ha ha cekidot

Learnability adalah prinsip desain interface, dimana desainer harus memperhatikan unsur kemudahan mempelajari software yang dibuat. Unsur-unsur tersebut menyangkut pengelompokkan menu, button, link, dll. Ketika kita mendesain userinterface yang harus diingat adalah kita harus berada di viewpoint user. Ketika kita sudah berada pada viewpoint user maka kita dapat merasakan apakah kita kesulitan atau tidak dalam menggunakan interface software. Namun disini kita tidak hanya menjadi sau tipe user, namun user keseluruhan yang menjadi target pengguna software nantinya.

Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah unsur Flexibility. Kalau anda perna menggunakan sistem operasi windows pasti anda tau mengenai beberapa cara menampilkan gambar direktori atau folder pada komputer kalian. Nah tipe-tipe folder yang ada gunakan tersebut merupakan salah satu contoh unsur flexibility yang dimaksud. Jadi flexibility dalam desain interface adalah kemampuan software untuk menyajikan beberapa cara dalam memandang sesuatu. Bagaimana mudah kan. Masih kuat untuk lanjut ke unsur berikutnya okey tentunya dong masih sanggup gue gitu loh hha ha ha

Nah untuk yang terakhir ini namanya agak aneh, siapa dia, kita sambut mister Robustness. Berikut akan dijelaskan mengenai pengalaman mister Robustness hehehe

Back to Unsur Robustness, unsur ini merupakan unsur yang tak kalah kalah pentingnya hhehehe kalau unsur sebelumnya hanya satu kalah nya nah untuk yang ini sengaja dibikin dua karena agar bedah dari sebelumnya hha ha ha, bukankah perbedaan itu indah, uppss jgn out of topik dong he hehe. Oke back to the last thing that must be considered in interface desaign. Loh kok jadi pake bahasa inglis, gak anderstan ah, pake bahasa jepang aja, eittss jangan pancing sense of bahasa jepang saya ya!!!, nanti bisa kewalahan loh klo saya udah mulai ngejelasin pke bahasa jepang, hhe he he. Oke back to unsur Robustness, Robustness adalah unsur dimana software menyediakan fasilitas recoverability maupun responsiveness. Nah maksudnya secara mendetail recoverability adalah sebagai contoh jika kita sedang mengisi form, katakanlah itu form pendaftaran, ketika kita klik tombol register maka jika ada format isian yang salah pada form, makan untuk memenuhi unsur ini software harus dilengkapi dengan semacam pemeritahuan kesalahan yang dilakukan oleh user seperti memberikan blok merah ketika textfield password tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh sistem. Nah contoh yang tersebut termasuk kriteria responsiveness, yang artinya sistem software merespon atas kesalahan aksi yang dilakukan oleh user. Contoh yang lainnya lagi adalah ketika kita ingin menghapus file, maka sistem akan memberikan semacam verifikasi apakah benar user ingin menghapus file, jika benar maka proses penghapusan akan dilakukan setelah user melakukan klik pada button ok. Namun proses akan dibatalkan jika user melakukan pada button cancel, yang artinya user sebelumnya tidak sengaja memberikan perintah hapus file, namun sistem melakukan recoveri dengan memberikan konfirmasi kepada user.

Nah bagai mana??, apakah sudah paham apa yang kita bahas hari ini, semoga pada mengerti semua ya. sekian dulu bahasan for today and see yuu

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda di sini . . . .!