Japanese Language Proficiency Test

JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau di bahasa Jepangnya “Nihongo Nouryoku Shiken” (日本語能力試験) akan dilangsungkan awal Desember nanti. Bagi yang akan mengambil, sudah siapkah kalian?
Dalam JLPT, kanji jelas merupakan pengetahuan yang vital. Bahkan bagian pertama tesnya (huruf/perbendaharaan kata) bisa dibilang merupakan kuis kanji. Contohnya adalah 3 soal pertama dari ujian level 4 berikut:
来週 金曜日に 電話を ください。
(1).来週 1.らいしゅう 2.らんしゅう 3.こいしゅう 4.こんしゅう
(2).金曜日 1.かようび 2.どようび 3.きんようび 4.もくようび
(3).電話 1.でんご 2.でんわ 3.かいご 4. かいわ
Yang ditanyakan soal tersebut adalah cara membaca kata yang bersangkutan. Kalau kamu sudah mempelajarinya, tiap soal pasti bisa dijawab secepat kilat.

Secara umum, mempelajari kanji dari daftar tertentu bukanlah cara belajar yang optimal. Berdasarkan pengalaman saya, yang terbaik adalah mencari bacaan nyata (cerita, majalah, blog, dsb.) lalu mempelajari kanji-kanji yang muncul di situ. Namun kalau kita sudah mendaftar tes dan kejaran waktu sudah mulai terdengar, tidak ada pilihan lain selain mempelajari sebanyak-banyaknya huruf yang belum kita pelajari dari daftar yang ada.
Penyelenggara JLPT sendiri sebenarnya tidak pernah mempublikasikan daftar kanji apapun. Daftar-daftar yang bisa kamu temukan di Internet adalah berdasarkan pengamatan terhadap tes-tes sebelumnya. Oleh karenanya daftar yang dikompilasi pihak berbeda bisa berbeda, karena mungkin saja mereka menggunakan kumpulan soal-soal tahun yang berbeda.
Daftar di sini adalah gabungan dari data pada Wakan dan KANJIDIC. Untuk level 4, 3, dan 2 mereka bisa dibilang sama persis. Untuk level 1, Wakan mendaftar beberapa kanji yang tidak ada di KANJIDIC dan sebaliknya. Oleh karenanya daftar gabungan ini lebih komplit dibanding salah satunya saja.
Inilah daftarnya:

Daftar kanji JLPT level 4 (80 kanji)

一右雨円下何火外学間気休金九月見五午後語校行高国今左三山四子時七車十出書女小上食人水生西先千川前大男中長天電土東読南二日入年白八半百父分聞母北本毎万名木友来六話

Daftar kanji JLPT level 3 (166 kanji)

悪安以意医員飲院運映英駅屋音夏家歌花画会海界開楽漢館帰起急究牛去魚京強教業近銀空兄計建犬研験元言古公口工広考黒作仕使始姉思止死私紙試事字持 自室質写社者借主手秋終習週集住重春少場色心新真親図世正青赤切早走送足族多体待貸代台題知地茶着昼注朝町鳥通弟店転田度冬答動同堂道特肉買売発飯病品不 風服物文別勉歩方妹味明目問夜野有夕曜洋用理立旅料力

Daftar kanji JLPT level 2 (740 kanji)

愛圧暗位依偉囲委易移胃衣違域育印因引宇羽雲営栄永泳鋭液越園延演煙遠塩汚央奥押横欧王黄億温化加可科果河荷菓課貨過介解回快改械灰皆絵階貝害各格 確覚角革額掛割活乾寒刊巻完官干患感慣換汗甘管簡缶観関丸含岸岩顔願危喜寄希幾机期機祈季規記技疑議喫詰客逆久吸求球給旧居巨許漁供競共協叫境恐挟橋況胸 局曲極玉勤均禁区苦具偶隅掘靴君訓群軍係傾型形敬景経警軽芸迎劇欠決血件券権県肩賢軒険原減現限個呼固庫戸枯湖雇互御誤交候光効厚向好幸更構港硬紅耕肯航 荒講郊鉱降香号合刻告腰骨込困婚根混差査砂座再最妻才採歳済祭細菜際在材罪財坂咲昨冊刷察札殺雑皿参散産算賛残伺刺史市師指支枝糸脂詞誌資歯似児寺次治示 耳辞式識失湿実捨若弱取守種酒首受収周州拾舟柔宿祝術述準純順処初所緒署諸助除勝召商将床承招昇消焼照省章笑紹象賞乗城常情状畳蒸植職触伸信寝森深申神臣 身辛進針震吹数制勢姓性成政星晴清精声静税隻席昔石積籍績責跡接折設説雪絶占専戦泉浅洗線船選然全祖組双層想捜掃燥争相窓総草装像増憎臓蔵贈造側則息束測 速続卒存孫尊損村他太打対帯替袋退宅濯達谷単担探炭短団断段談値恥池置遅築畜竹仲柱虫駐著貯兆庁調超頂直沈珍追痛低停定底庭程泥滴的適鉄点伝殿塗徒渡登途 都努怒倒党凍塔島投盗湯灯当等筒到逃頭働導童銅得毒突届曇鈍内軟難乳任認猫熱念燃悩濃能脳農波破馬拝敗杯背配倍泊薄爆麦箱肌畑髪抜判反板版犯般販晩番否彼 悲比疲皮被費非飛備美鼻匹必筆氷表秒貧瓶付夫婦富布府怖普浮符膚負武舞部封副復幅福腹複払沸仏粉兵平並閉米変片編辺返便捕補募暮包報宝抱放法訪豊亡坊帽忘 忙暴望棒貿防磨埋枚末満未民眠務夢無娘命迷鳴綿面毛戻門役約薬油輸優勇由遊郵予余与預幼容様溶葉要踊陽欲浴翌頼絡落乱卵利裏陸律略流留粒了両涼療良量領緑 林輪涙類令例冷礼零齢歴列恋練連路労老録論和湾腕

Daftar kanji JLPT level 1 (1336 kanji)

亜阿哀葵茜握渥旭梓扱絢綾鮎案杏伊威尉惟慰為異維緯遺井亥郁磯壱逸稲芋允姻胤陰隠韻卯丑渦唄浦叡影瑛衛詠疫益悦謁閲宴援沿炎猿縁艶苑鉛於凹往応旺殴 翁沖憶乙卸恩穏仮伽価佳嘉嫁寡暇架禍稼箇茄華霞蚊我芽賀雅餓塊壊怪悔懐戒拐魁凱劾慨概涯街該馨垣嚇拡核殻獲穫較郭閣隔岳潟喝括渇滑褐轄且叶樺株鎌茅刈侃冠 勘勧喚堪寛幹憾敢棺款歓環監看緩肝艦莞貫還鑑閑陥巌眼頑企伎器基奇嬉岐忌揮旗既棋棄毅汽稀紀貴軌輝飢騎鬼亀偽儀宜戯擬欺犠義誼菊鞠吉橘却脚虐丘及宮弓救朽 泣窮級糾拒拠挙虚距亨享凶匡喬峡恭狂狭矯脅興郷鏡響驚仰凝尭暁桐錦斤欣欽琴筋緊芹菌衿襟謹吟句玖矩駆駒愚虞遇屈熊栗繰桑勲薫郡袈刑啓圭契径恵慶慧憩掲携桂 渓系継茎蛍鶏鯨撃激傑潔穴結倹健兼剣圏堅嫌憲懸拳検献絹謙遣顕厳幻弦源玄絃孤己弧故胡虎誇顧鼓伍呉吾娯悟梧瑚碁護鯉侯倖功后坑孔孝宏巧康弘恒慌抗拘控攻昂 晃江洪浩溝甲皇稿紘絞綱衡貢購酵鋼項鴻剛拷豪克穀酷獄墾恨懇昆紺魂佐唆嵯沙瑳詐鎖裟債催哉宰彩栽災采砕斎裁載剤冴崎削搾朔策索錯桜笹撮擦皐傘惨桟燦蚕酸暫 司嗣士姿志施旨氏祉紫肢至視詩諮賜雌飼侍慈滋爾璽磁蒔汐鹿軸執漆疾偲芝舎射赦斜煮紗謝遮蛇邪勺尺爵酌釈寂朱殊狩珠趣儒寿授樹需囚宗就修愁洲秀臭衆襲酬醜充 従汁渋獣縦銃叔淑縮粛塾熟俊峻瞬竣舜駿准循旬殉淳潤盾巡遵醇暑曙渚庶叙序徐恕傷償匠升唱奨宵尚庄彰抄掌捷昌昭晶松梢沼渉焦症硝礁祥称粧肖菖蕉衝訟証詔詳鐘 障丈丞冗剰壌嬢条浄穣譲醸錠嘱飾殖織辱侵唇娠審慎振晋榛浸秦紳薪診仁刃尋甚尽迅陣須酢垂帥推炊睡粋翠衰遂酔錘随瑞髄崇嵩枢雛据杉澄寸瀬畝是征整牲盛聖製誠 誓請逝斉惜斥析碩拙摂窃節舌仙宣扇栓染潜旋繊薦践遷銭銑鮮善漸禅繕塑措疎礎租粗素訴阻僧創倉喪壮奏爽惣挿操曹巣槽綜聡荘葬蒼藻遭霜騒促即俗属賊汰堕妥惰駄 耐怠態泰滞胎逮隊黛鯛第鷹滝卓啄択拓沢琢託濁諾只但辰奪脱巽棚丹嘆旦淡端胆誕鍛壇弾暖檀智痴稚致蓄逐秩窒嫡宙忠抽衷鋳猪丁帳弔張彫徴懲挑暢潮眺聴脹腸蝶跳 勅朕賃鎮陳津墜椎塚槻漬蔦椿坪紬釣鶴亭偵貞呈堤帝廷悌抵提汀禎締艇訂逓邸摘敵笛哲徹撤迭典展添吐斗杜奴刀唐悼搭桃棟痘糖統藤討謄豆踏透陶騰闘憧洞瞳胴峠匿 徳督篤独凸寅酉屯惇敦豚奈那凪捺縄楠尼弐虹如尿妊忍寧粘乃之納巴把覇派婆俳廃排肺輩培媒梅賠陪萩伯博拍舶迫漠縛肇鉢伐罰閥鳩隼伴帆搬班畔繁藩範煩頒盤蛮卑 妃扉批披斐泌碑秘緋罷肥避尾微眉柊彦姫媛俵彪標漂票評描苗彬浜賓頻敏扶敷腐芙譜賦赴附侮楓蕗伏覆噴墳憤奮紛雰丙併塀幣弊柄陛壁癖碧偏遍弁保舗甫輔穂墓慕簿 倣俸奉峰崩朋泡砲縫胞芳萌褒邦飽鳳鵬乏傍剖妨房某冒紡肪膨謀僕墨撲朴牧睦没堀奔翻凡盆摩魔麻槙幕膜柾亦又抹繭麿慢漫魅巳岬密稔脈妙矛霧椋婿盟銘滅免模茂妄 孟猛盲網耗黙紋匁也冶耶弥矢厄訳躍靖柳愉癒諭唯佑宥幽悠憂柚湧猶祐裕誘邑雄融誉庸揚揺擁楊窯羊耀蓉謡遥養抑翼羅裸雷酪嵐欄濫藍蘭覧吏履李梨璃痢里離率琉硫 隆竜慮虜亮僚凌寮猟瞭稜糧諒遼陵倫厘琳臨隣麟瑠塁累伶励嶺怜玲鈴隷霊麗暦劣烈裂廉蓮錬呂炉露廊朗楼浪漏郎禄倭賄惑枠亘侑勁奎崚彗昴晏晨晟暉栞椰毬洸洵滉漱 澪燎燿瑶皓眸笙綺綸翔脩茉莉菫詢諄赳迪頌颯黎凜熙丼俺僅其凄剃勿匂匙叩叱吊吠呟呪咀咳喉喧嘗嘘嘩噂噛垢壷宛尤尻岡崖忽惚或拶挨揃撒撫枕椅此殆溜濡炒爪狙瓦 睨碗稽筈箸籠紐繍肘股脇腎腫膝芯茹蓋蘇蛋袖裾覗誰謎貰貼賑賭蹴這醤釜鍋鍵闇隙鞄頃頓頬餌馳髭
Masih hidup?
Selamat belajar!

Tes bahasa jepang ( nihonggo noryoku shiken)

日本語能力試験 nihongo nouryoku shiken atau dalam Bahasa Inggris disebut Japanese Language Proficiency Test (disingkat JLPT) adalah Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang berstandar international untuk semua orang berbahasa asing / yang bahasa aslinya bukan bahasa Jepang (native language /母語 bahasa ibu non jepang).

Kata nihongo nouryokushiken berasal dari kata, 日本語 nihongo : bahasa jepang, 能力 nouryoku : kemampuan, dan 試験 shiken : ujian / tes. Nouryokushiken / JLPT diselenggarakan tiap tahun, serentak di seluruh dunia, pada hari minggu pertama bulan desember. Penyelenggara JLPT untuk wilayah Jepang adalah Japan Educational Exchanges and Service / JEES (http://www.jees.or.jp/jlpt/en/jlpt_guide.html), sedangkan untuk wilayah luar Jepang diselenggarakan oleh 国際交流基金 Kokusai Kouryuukikin / Japan Foundation / JF(http://momo.jpf.go.jp/jlpt/home.html).
Di indonesia diselenggarakan di 7 (tujuh) kota, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan dan Padang.Formulir pendaftaran dapat diambil melalui panitia ujian lokal untuk masing-masing daerah, yaitu : 1. Jakarta, Persada (Tel. 021-8647373) 2. Bandung, Univ. Padjadjaran (Tel. 022-7796388) 3. Yogyakarta, Univ. Gadjah Mada (Tel. 0274-7477304) 4. Surabaya, Univ. Negeri Surabaya (Tel. 031-7532809) 5. Denpasar, Univ. Udayana (Tel. 0819-16139889) 6. Medan, Univ. Sumatera Utara (Tel. 061-8223531) 7. Padang, Univ. Bung Hatta (Tel. 0751-444660) Untuk ujian di Jakarta, pendaftaran ujian akan dilaksanakan di 2 tempat, yaitu : 1. Kampus Univ. Darma Persada, Jl. Radin Inten II (Terusan Casablanca), Pondok Kelapa, Jakarta Timur. 2. Kantor The Japan Foundation, Jakarta, Summitmas I Lt. 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta Selatan.
Biaya yang harus dibayarkan adalah: Level 1 dan 2 = Rp 80,000.- Level 3 dan 4 = Rp 60,000.- Biaya ini belum termasuk biaya formulir sebesar Rp 10,000.-
Apa saja yang diujikan di JLPT? Materi untuk Nouryokushiken dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1. Moji – Goi (menulis dan kosakata), 2. Choukai (pendengaran), dan 3. Dokkai-Bunpou (Bacaan dan Pola Kalimat). Semua soal ditulis menggunakan hiragana, katakana dan kanji yang disesuaikan dengan level masing-masing.
Untuk Tahun 2011 dan Seterusnya Akan diterapkan sistem standar baru dari standar 4 level menjadi 5 level. Bulan Juli 2011: akan dilaksanakan ujian untuk N1 dan N2 di seluruh dunia Bulan Desember 2011: akan dilaksanakan ujian untuk N1, N2, N3, N4 dan N5 di seluruh dunia Tentang perubahan level di tahun 2011 tersebut, level baru akan disebut dengan nama sebagai berikut: N1 = setara ikkyuu atau level 1 ujian lama N2 = setara nikyuu atau level 2 ujian lama N3 = level antar nikyuu dan sankyuu, merupakan level peralihan dari level 3 ke level 2 ujian lama N4 = setara sankyuu atau level 3 ujian lama N5 = setara yonkyuu atau level 4 ujian lama N merupakan kependekan dari NIHONGO (Bahasa Jepang). Pada sistem baru tersebut, ujian akan dibagi menjadi ujian bacaan / yomu shiken (moji-goi, bunpou, dokkai) dan ujian pendengaran / kiku shiken (dulu disebut choukai)
Budaya Obon Jepun
Obon merupakan bentuk singkat dari istilah agama Buddha Urabon (盂蘭盆?) yang hanya diambil aksara Kanji terakhirnya saja bon (盆?, nampan) ditambah awalan honorifik huruf "O." Pada mulanya, Obon berarti meletakkan nampan berisi barang-barang persembahan untuk para arwah. Selanjutnya, Obon berkembang menjadi istilah bagi arwah orang meninggal (shōrō) yang diupacarakan dan dimanjakan dengan berbagai barang persembahan. Di daerah tertentu, Bonsama atau Oshorosama adalah sebutan untuk arwah orang meninggal yang datang semasa perayaan Obon.
Asal-usul tradisi Obon tidak diketahui secara pasti. Tradisi memperingati arwah leluhur di musim panas konon sudah ada di Jepang sejak sekitar abad ke-8.

Sejak dulu di Jepang sudah ada tradisi menyambut kedatangan arwah leluhur yang dipercaya datang mengunjungi anak cucu sebanyak 2 kali setahun sewaktu bulan purnama di permulaan musim semi dan awal musim gugur. Penjelasan lain mengatakan tradisi mengenang orang yang meninggal dilakukan 2 kali, karena awal sampai pertengahan tahun dihitung sebagai satu tahun dan pertengahan tahun sampai akhir tahun juga dihitung sebagai satu tahun.

Di awal musim semi, arwah leluhur datang dalam bentuk Toshigami (salah satu Kami dalam kepercayaan Shinto) dan dirayakan sebagai Tahun Baru Jepang. Di awal musim gugur, arwah leluhur juga datang dan perayaannya secara agama Buddha merupakan sinkretisme dengan Urabon.

Jepang mulai menggunakan kalender Gregorian sejak tanggal 1 Januari 1873, sehingga perayaan Obon di berbagai daerah di Jepang bisa dilangsungkan pada tanggal:

    bulan ke-7 hari ke-15 menurut kalender Tempō
    15 Juli menurut kalender Gregorian
    15 Agustus menurut kalender Gregorian mengikuti perhitungan Tsukiokure (tanggal pada kalender Gregorian selalu lebih lambat 1 bulan dari kalender Tempō).

Pada tanggal 13 Juli 1873 pemerintah daerah Prefektur Yamanashi dan Prefektur Niigata sudah menyarankan agar orang tidak lagi merayakan Obon pada tanggal 15 Juli menurut kalender Tempō

Sekarang ini, orang Jepang yang merayakan Obon pada tanggal 15 Juli menurut kalender Tempō semakin sedikit. Pada saat ini, orang Jepang umumnya merayakan Obon pada tanggal 15 Agustus menurut kalender Gregorian.

Orang yang tinggal di daerah Kanto secara turun temurun merayakan Obon pada tanggal 15 Juli kalender Gregorian, termasuk mengunjungi makam pada sebelum tanggal 15 Juli. Pengikut salah satu kuil di Tokyo selalu ingin merayakan Obon pada tanggal 15 Juli sehingga Obon jatuh pada tanggal 15 Juli, sedangkan pengikut kuil di Prefektur Kanagawa selalu ingin merayakan Obon tanggal 15 Agustus sehingga Obon jatuh pada tanggal 15 Agustus.

Media massa memberitakan perayaan Obon pada tanggal 15 Agustus sehingga orang di seluruh Jepang menjadi ikut-ikutan merayakan Obon pada tanggal 15 Agustus.

Obon pada akhirnya bukan lagi merupakan upacara keagamaan yang merayakan kedatangan arwah leluhur melainkan hari libur musim panas yang dinanti-nanti banyak orang di Jepang. Sekarang Obon lebih banyak diartikan sebagai kesempatan pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara dan membersihkan makam. Obon sama artinya dengan liburan musim panas bagi orang Jepang yang tidak mengerti tradisi agama Buddha.

Ada kemungkinan perayaan Obon mendapat pengaruh dari orang yang mengartikan peristiwa bintang jatuh (hujan meteor) sebagai kedatangan arwah leluhur. Di dalam beberapa kebudayaan, arwah orang yang sudah meninggal sering diumpamakan berubah menjadi bintang, sedangkan peristiwa bintang jatuh paling banyak terjadi bertepatan dengan hujan meteor Perseid tahunan yang mencapai puncaknya beberapa hari sebelum tanggal 15 Agustus.

Tanggal 15 Agustus bagi agama Katolik merupakan hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga yang banyak dirayakan di Eropa Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Perayaan Obon pada tanggal 15 Agustus juga bertepatan dengan hari peringatan berakhirnya perang (Shūsen kinenbi) yang di luar Jepang dikenal sebagai V-J Day (Victory over Japan Day).

Tradisi yang umum

Tradisi dalam merayakan Obon berbeda-beda tergantung pada daerahnya, tapi ada beberapa tradisi yang umumnya dilakukan orang di seluruh Jepang.

 Urut-urutan ritual
Mukaebi, api untuk menerangi jalan para leluhur
Orang Jepang percaya arwah orang yang meninggal pulang untuk merayakan Obon ke rumah yang pernah ditinggalinya. Pada tanggal 13 Agustus, anak cucu yang mengharapkan kedatangan leluhur membuat api kecil di luar rumah yang disebut mukaebi untuk menerangi jalan pulang bagi arwah leluhur. Pada masa lokasi makam masih berdekatan dengan lokasi permukiman, orang zaman dulu sering harus pergi sampai ke makam untuk menyambut kedatangan arwah leluhur.

Setelah arwah leluhur sampai di rumah yang dulu pernah ditinggalinya, pendeta agama Buddha dipanggil untuk membacakan sutra bagi arwah leluhur yang baru saja datang. Sutra yang dibacakan oleh pendeta Buddha sewaktu Obon disebut Tanagyō karena dibacakan di depan altar berisi barang persembahan yang disebut shōrōdana (shōryōdana) atau tana.

Pada tanggal 16 Agustus, arwah leluhur pulang ke alam sana dengan diterangi dengan api yang disebut okuribi.

 Bon Odori

Acara menari bersama yang disebut Bon Odori (盆踊り?, tari Obon) dilangsungkan sebagai penutup perayaan Obon. Pada umumnya, Bon Odori ditarikan bersama-sama tanpa mengenal jenis kelamin dan usia di lingkungan kuil agama Buddha atau Shinto. Konon gerakan dalam Bon Odori meniru arwah leluhur yang menari gembira setelah lepas dari hukuman kejam di neraka.

Bon Odori merupakan puncak dari semua festival musim panas (matsuri) yang diadakan di Jepang. Pelaksanaan Bon Odori memilih saat terang bulan yang kebetulan terjadi pada tanggal 15 Juli atau 16 Juli menurut kalender Tempō. Bon Odori diselenggarakan pada tanggal 16 Juli karena pada malam itu bulan sedang terang-terangnya dan orang bisa menari sampai larut malam.

Belakangan ini, Bon Odori tidak hanya diselenggarakan di lingkungan kuil Shinto. Penyelenggara Bon Odori sering tidak ada hubungan sama sekali dengan organisasi keagamaan. Bon Odori sering dilangsungkan di tanah lapang, di depan stasiun kereta api atau di ruang-ruang terbuka tempat orang banyak berkumpul.

Di tengah-tengah ruang terbuka, penyelenggara mendirikan panggung yang disebut yagura untuk penyanyi dan pemain musik yang mengiringi Bon Odori. Penyelenggara juga sering mengundang pasar malam untuk menciptakan keramaian agar penduduk yang tinggal di sekitarnya mau datang. Bon Odori juga sering digunakan sebagai sarana reuni dengan orang-orang sekampung halaman yang pergi merantau dan pulang ke kampung untuk merayakan Obon.

Belakangan ini, jam pelaksanaan Bon Odori di beberapa tempat yang berdekatan sering diatur agar tidak bentrok dan perebutan pengunjung bisa dihindari. Penyelenggara Bon Odori di kota-kota sering mendapat kesulitan mendapat pengunjung karena penduduk yang tinggal di sekitarnya banyak yang sedang pulang kampung. Ada juga penyelenggara yang sama sekali tidak menyebut acaranya sebagai Bon Odori agar tidak dikait-kaitkan dengan acara keagamaan.

 Hatsu-obon dan Niibon

Hatsu-obon atau Niibon adalah sebutan untuk perayaan Obon yang baru pertama kali dialami oleh arwah orang meninggal yang baru saja peringatan 49 harinya selesai diupacarakan. Perlakuan khusus diberikan untuk arwah yang baru pertama kali merayakan Obon dalam bentuk pembacaan doa yang lebih banyak.

Tradisi Hatsu-obon berbeda-beda tergantung pada daerahnya. Di daerah tertentu, orang yang tinggal di rumah yang baru saja mengalami kematian biasanya memasang lampion berwarna putih di depan pintu masuk rumah dan di makam.

 Tradisi di berbagai daerah
Kendaraan dari terong dan ketimun untuk arwah leluhur.
Persembahan permen jelly aneka warna untuk diletakkan di altar keluarga.

Ada berbagai tradisi unik di berbagai tempat di Jepang sehubungan dengan perayaan Obon.

    Kendaraan dari terong dan ketimun

Di daerah tertentu ada tradisi membuat kendaraan semacam kuda-kudaan yang disebut Shōryō-uma dari terong dan ketimun. Empat batang korek api atau potongan sumpit sekali pakai (waribashi) ditusukkan pada terong dan ketimun sebagai kaki. Terong berkaki menjadi "sapi" sedangkan ketimun menjadi "kuda" yang kedua-duanya dinaiki arwah leluhur sewaktu datang dan pulang. Kuda dari ketimun bisa lari cepat sehingga arwah leluhur bisa cepat sampai turun ke bumi, sedangkan sapi dari terong hanya bisa berjalan pelan dengan maksud agar arwah leluhur kalau bisa tidak usah cepat-cepat pulang.

    Mendoakan setan lapar
 Di beberapa daerah dilangsungkan upacara Segaki di kuil agama Buddha untuk menolong Gaki (setan kelaparan) dengan mendirikan pendirian altar yang disebut Gakidana dan mendoakan arwah orang yang meninggal di pinggir jalan.

    Lampion Obon

Ada daerah yang mempunyai tradisi memajang lampion perayaan Obon yang disebut bon chochin (lentera bon) dengan maksud agar arwah leluhur bisa menemukan rumah yang dulu pernah ditinggalinya. Bon chochin terbuat dari washi dengan kaki penyangga dari kayu.

    Melarung lampion

Beberapa daerah memiliki tradisi tōrōnagashi berupa pelarungan lampion dari washi di sungai sebagai lambang melepas arwah leluhur untuk kembali ke alam sana. Ada daerah yang mempunyai tradisi shōrōnagashi yang menggunakan kapal kecil untuk memuat lampion sebelum dilarung di sungai.

 Liburan Obon

Liburan tidak resmi di Jepang sebelum dan sesudah hari raya Obon disebut liburan Obon (Obonyasumi) yang lamanya tergantung pada keputusan masing-masing perusahaan. Kantor-kantor dan pemilik usaha biasanya meliburkan karyawannya sebelum dan sesudah tanggal 15 Agustus selama 3 sampai 5 hari.

Di luar Jepang

Bon Odori sebagai pengenalan terhadap kebudayaan Jepang juga diselenggarakan di Jakarta dan juga di Bali. Di Penang dan Shah Alam, Bon Odori sudah merupakan acara tahunan untuk memperkenalkan makanan dan minuman khas Jepang.


Orang Jepang yang tinggal di Los Angeles dan Honolulu juga merayakan Obon dengan menarikan Bon Odori.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Obon