Perbedaan Internet dan Intranet

Arti Internet:
Arti harfiahnya mempunyai kependekan  ‘inter-network’ dimana rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Internet pada masa sekarang:
Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board – IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan di dukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat “perangkap jebakan” agar supaya si pengguna Internet bayar lebih mahal sampai ber juta-juta rupiah!!, lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3, Axis) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.
Arti Intranet:
Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

Perbedaan Laptop dan Netbook

Meskipun laptop dan notebook memiliki karakter yang sangat mirip seperti portabel dan dapat di bawa kemana saja, tetapi ada beberapa perbedaan antara keduanya.
Notebook:
Komputer notebook dirancang untuk memungkinkan Anda untuk melakukan pekerjaan komputer saat bepergian dan mirip  seperti penggunaan ponsel yang hanya digunakan untuk hiburan serta bekerja.
Jenis komputer ini umumnya harganya murah dan hanya tipe tertentu hanganya bisa sangat mahal.
Komputer Notebook beratnya ultra ringan, yang membuatnya lebih mudah bagi Anda dan membawanya kemana saja Anda inginkan.
Baterainya bisa tahan lebih dari 4 jam dan memiliki profil rendah, berukuran tipis. Selain itu, tidak memiliki floppy disk internal, juga tidak memiliki optikal drive untuk memainkan CD atau DVD. Memiliki subsistem grafis minimal. Selain itu, Netbook memiliki modem terintegrasi. Terdapat fitur untuk koneksi internet. Layarnya berukuran sekitar 12 “-14″ panjang dan memiliki ukuran keyboard relatif kecil.
Laptop:
Dayanya cukup besar dan memiliki banyak beberapa fitur sebagai nilai tambah. Umumnya laptop standar setidaknya memiliki fitur berikut:
  • Laptop biasanya berukuran sedikit lebih besar dari komputer notebook dan lebih berat daripada netbook.
  • Laptop terdapat hardware untuk grafis seperti Nvidia GeForce atau ATI Radeon, memiliki internal DVD -RW drive, terintegrasi dengan modem dan WI-FI.
  • Memiliki speaker sistem dengan mutu tinggi yang terintegrasi.
  • Baterai hanya tahan kira-kira 2 jam tergantung aplikasi yang digunakan,
  • Ukuran keyboard cukup besar sehingga mudah untuk digunakan.
  • Ukuran layar 14″-17″,
  • Laptop bisa diupgrade

Perbedaan Internet dan Intranet

Arti Internet:
Arti harfiahnya mempunyai kependekan  ‘inter-network’ dimana rangkaian komputer yang berhubung menerusi beberapa rangkaian. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.
Internet pada masa sekarang:
Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board – IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.
Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.
Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan di dukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat “perangkap jebakan” agar supaya si pengguna Internet bayar lebih mahal sampai ber juta-juta rupiah!!, lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet akses seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Telkomsel, Indosat, XL, 3, Axis) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.
Arti Intranet:
Sebuah intranet adalah sebuah jaringan privat (private network) yang menggunakan protokol-protokol Internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Kadang-kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan. Untuk membangun sebuah intranet, maka sebuah jaringan haruslah memiliki beberapa komponen yang membangun Internet, yakni protokol Internet (Protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya), klien dan juga server. Protokol HTTP dan beberapa protokol Internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan.
Umumnya, sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah “versi pribadi dari jaringan Internet”, atau sebagai sebuah versi dari Internet yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

Perbedaan RAM dan ROM

Dalam bahasa Indonesia: Memori akses acak (bahasa Inggris: Random access memory, RAM) adalah sebuah devais penyimpanan yang terdapat di komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap tidak memperdulikan letak data tersebut dalam memori. RAM berlawanan dengan alat memori urut, seperti tape magnetik, disk dan drum, di mana gerakan mekanikal dari media penyimpanan memaksa komputer untuk mengakses data secara berurutan.
Pertama kali, RAM  dikenal pada tahun 60′an, dimana pada saat itu memori semikonduktor belumlah populer sekarang karena harganya yang sangat mahal. Saat itu lebih lazim untuk menggunakan memori utama magnetic.
Perusahaan semikonduktor seperti Intel memulai debutnya dengan memproduksi RAM , lebih tepatnya jenis DRAM.
Biasanya RAM dapat ditulis dan dibaca, berlawanan dengan memori-baca-saja (read-only-memory, ROM), RAM biasanya digunakan untuk penyimpanan primer (memori utama) dalam komputer untuk digunakan dan mengubah informasi secara aktif, meskipun beberapa alat menggunakan beberapa jenis RAM untuk menyediakan penyimpanan sekunder jangka-panjang.
Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa ROM merupakan jenis lain dari RAM, karena sifatnya yang sebenarnya juga Random Access seperti halnya SRAM ataupun DRAM. Hanya saja memang proses penulisan pada ROM membutuhkan proses khusus yang tidak semudah dan fleksibel seperti halnya pada SRAM atau DRAM. Selain itu beberapa bagian dari space addres RAM ( memori utama ) dari sebuah sistem yang dipetakan kedalam satu atau dua chip ROM.
Read-only Memory (ROM) adalah istilah bahasa Inggris untuk medium penyimpanan data pada komputer. ROM adalah singkatan dari Read-Only Memory, ROM ini adalah salah satu memori yang ada dalam computer. ROM ini sifatnya permanen, artinya program / data yang disimpan didalam ROM ini tidak mudah hilang atau berubah walau aliran listrik di matikan.
Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program / data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (piranti lunak yang berhubungan erat dengan piranti keras).
Salah satu contoh ROM adalah ROM BIOS yang berisi program dasar system komputer yang mengatur / menyiapkan semua peralatan / komponen yang ada dalam komputer saat komputer dihidupkan.
ROM modern didapati dalam bentuk IC, persis seperti medium penyimpanan/memori lainnya seperti RAM. Untuk membedakannya perlu membaca teks yang tertera pada IC-nya. Biasanya dimulai dengan nomer 27xxx, angka 27 menunjukkan jenis ROM , xxx menunjukkan kapasitas dalam kilo bit ( bukan kilo byte ).

Perbedaan Windows 7 32-bit dengan Windows 7 64-bit

Ketika akan mendownload Windows 7 mungkin anda pernah mengalami sedikit bingung, karena ada Windows 7 32-bit dan Windows 7 64-bit. Lalu mana yang harus dipilih dan cocok dengan Laptop atau komputer yang anda miliki? Selain itu mungkin juga anda sedikit bingung apa sih bedanya antara Windows 7 32-bit  dengan Windows 7 64-bit? Inilah pertanyaan umum yang sering muncul.


Apa sih keuntungan menjalankan Windows 7 64-bit  dibandingkan Windows 7 32-bit?
Jika anda sering bekerja dengan ukuran file yang besar-besar  dan memakan memori yang banyak (misal video editing) tentu saja Windows 7 64-bit akan menjadi pilihan yang terbaik karena akan memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan Windows 7 32-bit. Seperti kita ketahui Windows 7 64-bit telah mensupport  memori sampai 192GB, sedangkan Windows 7 32-bit hanya 4GB untuk performa maksimum.  Keuntungan lain dari Windows 7 64-bit adalah dari segi keamanan, lebih aman dibandingkan Windows 7 32-bit, karena driver Windows 7 64-bit harus benar-benar tersertifikasi oleh vendor si pembuat hardware, jadi sangat sulit untuk disusupi oleh program jahat.
Apakah Laptop atau komputer saya bisa menjalankan Windows 7 64-bit?
Kalau anda baru membeli komputer sebuah komputer dengan teknologi terbaru dan terkini pada umumnya telah support dan mampu menjalankan Windows 7 62-bit, Kecuali jika prosesor yang anda gunakan merupakan prosesor yang lowend misal Laptop dengan Prosesor Intel Atom atau Intel Core Duo ke bawah. Namun jika anda menggunakan prosesor sekelas Intel Core 2 Duo maka bisa dipastikan bahwa komputer anda mampu dan bisa menjalankan Windows 7 versi 64-bit. Jika anda masih ragu-ragu ada baiknya guna program  Prosesor Identifikasi dari Intel untuk mengetahui apakah prosesor anda telah suppport Windows 7 64-bit  atau  tidak.
Bagaimana dengan Hardware lainnya misal Soundcard atau LAN Card?
Lihat tahun pembuatan dari hardware anda, apabila dibuat setelah adanya Windows Vista (3 tahun ke belakang) maka sudah bisa dipastikan hardware memang telah support Windows 7 64-bit, namun jika hardware yang anda pakai dibuat pada tahun-tahun sebelum Windows Vista hadir (misal tahun 2004 ke bawah), anda baiknya anda cek website dan vendor si pembuat hardware tersebut untuk mengetahui ada tidaknya driver untuk mensupport Windows 7 64-bit.
Apakah Driver untuk Windows 7 32-bit  bisa digunakan untuk Windows 7 64-bit
Jawabannya jelas sekali, Tidak. Windows 7 32-bit  mempunyai struktur yang berbeda Windows 7 64-bit.
Lalu bagaimana bila saya telah terlanjur menginstal Windows 7 64-bit sedangkan driver dari hardware yang saya miliki untuk Windows 7 32-bit?
Jangan kuatir dengan menggunakan Windows XP Mode (Virtual Mechine) di Windows 7  anda bisa menggunakan driver Windows 7 32-bit meski komputer anda telah terinstal Windows 7 64-bit
Bisakah saya menjalankan program Windows 32-bit di Windows 7 64-bit?
Dengan adanya teknologi WOW alias Win 32 on Win64 di Windows 7 tentu saja anda masih bisa menjalankan program Windows 32-bit di Windows 7 64-bit
Apakah bisa mengupgrade Windows 7 32-bit ke Windows 7 64-bit?
TIDAK. Untuk menginstall Windows 7 64-bit dari Windows 7 32-bit anda harus melakukan Installasi penuh alias tidak bisa mengupgrade langsung Windows 7 32-bit ke Windows 7 64-bit.

Perbedaan Windows 2000, Windows XP, Windows vista, Windows 7

Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga pangsa pasar server.
Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya.
Windows XP
Menyatukan kedua jajaran produk Logo Microsoft Windows yang didesain ulang oleh Microsoft saat merilis Windows XP, yang digunakan hingga 4 Desember 2006. Tampilan Windows XP menampilkan folder Sample Pictures, Sample Music, dan Control Panel, dengan tema Luna dan desktop Bliss. Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.
Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1]
bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih “memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista adalah Windows 7, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Saat pertama kali dirilis, Windows ini memiliki kernel NT versi 6.1 build 7600, yaitu perbaikan dari Windows Vista dimana saat rilis pertama memiliki kernel NT 6.0 build 6000. Windows 7 yang dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009 ini memiliki keamanan dan fitur yang baru, diantaranya adalah: Jump List, Taskbar yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang berganti nama menjadi Gadget dan bebas ditaruh kemana-mana pada desktop (tidak seperti Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat Windows 7 menjadi menarik. Spesifikasi Windows 7 lebihringan dan harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista

Perbedaan Intel Core i3, i5, dan i7

Intel Core yang berbasis teknologi Intel Arrandale dan Clarkdale tersebut merupakan processor dengan proses manufaktur 32nm pertama dari Intel. Intel memperkenalkan 4 Core i3, 8 Core i5 dan 7 buah chip Core i7, yang kesemuanya memiliki tekenologi Hyper-Threading untuk proses multitasking. Processor Intel Core baru tersebut didesain untk desktop, mobile computing, dan device lainnya.
Sedangkan brand core 2 duo dan core 2 quad tidak lagi dipertahankan, sedangkan brand pentium dan celeron masih dipertahankan. Brand centrino dipakai di produknya yang berbasis Wifi dan Wimax.
Processor Core i5 dan i7 dilengkapi dengan teknologi Turbo Boost untuk performance prima, karena Turbo Boost didesain untuk secara otomatis memberikan akselerasi performance dan menyediakan dukungan ekstra performance ketika dibutuhkan. Sedangkan untuk processor pemula Core i3 tidak dilengkapi teknologi Turbo Boost, namun menyediakan support grafis HD (High Definition) yang dibangun di dalam processor. Intel mengungkapkan, bahwa kini sudah tidak dibutuhkan lagi tambahan grafis baik untuk desktop ataupun laptop yang memiliki processor Core i3. Intel menyiapkan 2 processor Core i3 dan 2 untuk komputer mobile dengan kecepatan clock antara 2.13GHz dan 3.06GHz.
Ketigan processor (Core I3, I5 dan I7) akan  ditanam di dekstop maupun notebook. sedangkan core i5 dan i7 mengadopsi fitur “Intel Turbo Mode Technology” dimana fitur ini akan mematikan core yang tidak dipakai ketika memproses aplikasi yang hanya membutuhkan single thread, ketika memproses aplikasi single thread, processor akan mengoverclock aliran thread data yang berjalan di atasnya sehingga pemrosesan lebih cepat, sedangkan jika memproses aplikasi yang bukan single thread, core tersebut akan hidup kembali.
Berikut deskripsi lebih jelasnya mengenai ketiga produk ini:
Intel Core i7

Ditujukan untuk high level.
    Core i7 sendiri merupakan processor pertama dengan teknologi “Nehalem”. Nehalem menggunakan platform baru yang betul-betul berbeda dengan generasi sebelumnya. Salah satunya adalah mengintegrasikan chipset MCH langsung di processor, bukan motherboard. Nehalem juga mengganti fungsi FSB menjadi QPI (Quick Path Interconnect) yang lebih revolusioner.
      Intel Core i5
      Ditujukan untuk mid level.
        Jika Bloomfield adalah codename untuk Core i7 maka Lynnfield adalah codename untuk Core i5. Core i5 adalah seri value dari Core i7 yang akan berjalan di socket baru Intel yaitu socket LGA-1156. Tertarik begitu mendengar kata value ? Tepat ! Core i5 akan dipasarkan dengan harga sekitar US$186.

          Kelebihan Core i5 ini adalah ditanamkannya fungsi chipset Northbridge pada inti processor (dikenal dengan nama MCH pada Motherboard). Maka motherboard Core i5 yang akan menggunakan chipset Intel P55 (dikelas mainstream) ini akan terlihat lowong tanpa kehadiran chipset northbridge. Jika Core i7 menggunakan Triple Channel DDR 3, maka di Core i5 hanya menggunakan Dual Channel DDR 3. Penggunaan dayanya juga diturunkan menjadi 95 Watt. Chipset P55 ini mendukung Triple Graphic Cards (3x) dengan 1×16 PCI-E slot dan 2×8 PCI-E slot. Pada Core i5 cache tetap sama, yaitu 8 MB L3 cache.
            Intel juga meluncurkan Clarksfield, yaitu Core i5 versi mobile yang ditujukan untuk notebook. Socket yang akan digunakan adalah mPGA-989 dan membutuhkan daya yang terbilang cukup kecil yaitu sebesar 45-55 Watt.
              Intel Core i3

                Ditujukan untuk entry level.
                  Intel Core i3 merupakan varian paling value dibandingkan dua saudaranya yang lain. Processor ini akan mengintegrasikan GPU (Graphics Processing Unit) alias Graphics On-board didalam processornya. Kemampuan grafisnya diklaim sama dengan Intel GMA pada chipset G45. Selain itu Core i3 nantinya menggunakan manufaktur hybrid, inti processor dengan 32nm, sedangkan memory controller/graphics menggunakan 45nm. Code produk Core i3 adalah “Arrandale”.

                    Perbedaan Windows 7 Berdasarkan Edisi

                    Windows 7 Starter

                    Fitur utama untuk versi ini adalah:
                    1. Taskbar,
                    2. Jump list,
                    3. Windows MEdia Player,
                    4. Backup & restore,
                    5. Action Center,
                    6. Device Stage,
                    7. Play to,
                    8. Fax, Scan dan Game sederhana.
                    Kelemahan Windows 7 Starter ini adalah tidak ada Aero glass, berbagai fitur modifikasi desktop, windows touch, media center, live thumbnail preview, home group creation, tidak ada Multi bahasa, maksimal RAM 2 GB serta tidak tersedia versi 64bit. Jika menggunakan versi Starter pengguna tidak bisa mengganti bacground desktop. Pengguna juga hanya bisa menjalankan 3 program sekaligus, namun keterbatasan ini sudah dihilangkan dan diganti dengan maksimal RAM sebesar 2 GB.
                    Windows 7 Home Basic

                    Versi ini ditargetkan untuk wilayah tertentu saja seperti Indonesia.
                    Fitur utama Windows 7 Home Basic adalah:
                    1. Multiple monitor,
                    2. Fast user switching (berganti user),
                    3. Desktop wallpaper,
                    4. Desktop windows manager,
                    5. Network printing, internet connection sharing, sebagian windows aero.
                    Kelemahan versi ini adalah Tidak bisa membuat Homegroup baru, tidak disertakan DVD decoder ( MPEG-2 dan Dolby Digital), tanpa multi touch, premium games, Windows Media center, tidak ada Multi bahasa, dukungan Windows Aero tidah penuh.
                    Windows 7 Home Premium

                    Ditargetkan untuk pengguna di seluruh dunia.
                    Fitur utama dari versi ini adalah:
                    1. Aero Glass,
                    2. Aero Background,
                    3. Windows Touch,
                    4. Membuat Home group baru,
                    5. Media Center,
                    6. DVD Playback dan pembuatan, premium games dan Mobility Center.
                    Kelemahan versi ini adalah tidak bisa melakukan Domain join, Remote desktop host, backup dari jaringan, Encryption File System, Offline Folder.
                    Windows 7 Proffesional

                    Dirancang untuk para expert dalam bidang IT.
                    Fitur utama dari versi Professional ini adalah:
                    1. Windows XP Mode,
                    2. Domain Join,
                    3. Remote desktop host,
                    4. Location aware printing, mobility center, presentation mode, offline folder.
                    Kelemahan versi ini adalah tidak adanya BitLocker, BitLocker toGo, AppLocker, Direct Access, Branche Cache, MUI Language Pack, booting dari VHD.
                    Kelebihan dari versi Profesional hampir sama dengan versi Ultimate, secara garis besar hanya fungsi BitLocker yang dihilangkan.
                    Windows 7 Enterprise

                    Versi ini dirancang untuk para pebisnis atau suatu perusahan dengan Volume Lisensi.
                    Fitur utama yang versi Enterprise  ini adalah:
                    1. BitLocker,
                    2. BitLocker To Go,
                    3. AppLocker,
                    4. Direct Access,
                    5. Branche Cache,
                    6. MUI language packs, boot from VHD.
                    Windows 7 Ultimate

                    Dirancang untu pengguna komputer yang menginginkan semua fitur Windows 7. Versi ini memiliki semua fitur dari versi sebelumnya, bisa dibilang Windows 7 versi Ultimate adalah versi paling lengkap.

                    Perbedaan Windows 7 Berdasarkan Versi Release


                    Pre-Alpha
                    Versi yang pertama kali keluar dan masih banyak feature yang belum tersedia / bugs.
                    Alpha
                    Versi yang mengalami perbaikan dari versi Pre-Alpha dan diuji oleh tester ato developer tetapi tidak untuk ditest oleh end-user.
                    Beta
                    Versi yang telah lolos Alpha testing dan mengalami banyak perbaikan dari versi Alpha. Versi ini dapat diuji oleh tester ato developer dan juga oleh end-user.
                    RC (Release Candidate)
                    Merupakan versi akhir setelah mengalami banyak perbaikan dan banyak ditest oleh tester, developer dan end-user.
                    RTM (Release to Manufacturing or Release to Marketing)
                    Versi yang telah memenuhi syarat akhir dari sebuah software dan siap dipasarkan secara luas ke end-user. Versi paling sempurna dari versi-versi sebelumnya.
                    Windows 7 Berdasarkan Arsitektur Processor
                    Ada 2 macam Windows 7 berdasar prosesor, yaitu 32 Bit dan 64 Bit. Untuk Windows 7 32 Bit hanya bisa menggunakan RAM maksimal sebesar 4GB, sementara untuk versi 64 Bit bisa menggunakan RAM dengan ukurang yang lebih besar.

                    Apa Itu ARP


                    Bagi anda yang belajar computer network maka sudah barang tentu istilah di atas sering dibaca atau didengar. ARP adalah singkatan dari Address Resolution Protocol. Lantas apa latar belakang dibuatnya ARP ini dalam jaringan? Kegunaannya untuk apa? dan Bagaimana ia bekerja? Berikut ini akan saya coba jabarkan. :)
                    Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa jaringan merupakan kumpulan peralatan (host) yang saling terhubung menggunakan media seperti router atau gateway. Dalam komunikasinya menggunakan ip address. Ip address ini adalah pengalamatan secara logical dan alamat ini diterapkan pada software/os. Pengalamatan ip address ini akan diset oleh pengguna, sehingga ia akan berubah setiap kali pengguna menggantinya. Ini akan menyulitkan host untuk berkomunikasi.
                    Sebagai ilustrasi, laptop saya dengan ip address 192.168.1.2/24 berkomunikasi dengan server saya dengan ip address 192.168.1.3/24. Tetapi besok harinya saya tiba-tiba mengganti ip addressnya namun dengan komputer yang sama. Jika hanya menggunakan ip address sebagai pengalamatan dalam komunikasi maka jelas saya tidak lagi dapat mengakses laptop tersebut jika terjadi perubahan alamat ip. Kok bisa? Karena pada saat laptop saya menghubungi ip 192.168.1.3 untuk layanan ftp maka saya harus tahu dimana letak host yang menyediakan layanan ftp tersebut, sehingga kita butuh satu alamat yang tetap (fixed address) untuk berkomunikasi dengan baik. Oleh karena itu selain ip address, komputer kita juga membutuhkan alamat fisik (physical address/MAC address) dari suatu host / server yang ingin dituju. Sehingga dengan alasan inilah mengapa kemudian ARP dibuat. :)
                    Berdasarkan penjelasan di atas maka kita dapat mengetahui bahwa ARP berfungsi untuk meminta informasi physical address kepada host / server tujuan. Analaginya seperti dalam sebuah kantor yang sangat banyak karyawannya. Saya sebagai salah satu karyawan butuh kepada karyawan (ip address) yang bertugas sebagai designer web (layanan, seperti ftp) pada kantor tersebut. Tapi saya tidak tahu orang tesebut yang mana? Maka langkah yang harus saya lakukan adalah berteriak ke seluruh ruangan, “haloo….siapa karyawan yang bertugas sebagai designer web?”, semua karyawan mendengarnya tapi hanya sang designer web saja yang menjawab. “Yups…itu saya”. Setelah saya tahu karyawan berada dimana maka saya ke tempatnya meminta apa yang saya butuhkan. Dan ketika saya butuh di lain waktu kepadanya maka saya tidak perlu lagi berteriak karena saya telah mengetahui dimana ia berada. Seperti inilah ARP bekerja.
                    Untuk lebih jelasnya saya akan menuliskan algoritma (urutan) kerja ARP berikut ini:
                    1. Host melakukan akses ke suatu komputer dan ia mengetahui IP Address tujuan.
                    2. IP memberitahukan kepada ARP untuk membuat pesan permintaan ARP (minta alamat fisiknya) komputer tujuan. Isi pesan itu berisi alamat fisik pengirim, ip address pengirim, dan ip address tujuan. Sedangkan alamat fisik tujuan tidak diisi karena kan belum diketahui.
                    3. Pesan tersebut diserahkan ke layer bawah (data link) untuk dibungkus menjadi frame. Frame ini berisi informasi alamat fisik pengirim dan alamat fisik broadcast sebagai tujuan.
                    4. Semua host atau router menerima frame ini karena frame tersebut berisi alamat fisik broadcast sebagai alamat tujuan. Semuanya membuang bungkusan framenya dan meneruskannya ke ARP miliknya masing-masing. Semua host membuang pesan ARP tersebut kecuali yang memiliki ip yang dimaksud. Dan host tujuan yang benar melihat ip bahwa itu untuknya dan memberinya alamat fisik.
                    5. Host tujuan membalas pesan tersebut dengan balasan pesan ARP juga yang isinya sama dengan point 2 hanya saja dengan tambahan alamat fisik miliknya sebagai alamat sumber.
                    6. Pengirim menerima balasan pesan tersebut. Dan sekarang dia tahu alamat fisik host tujuan.
                    7. IP datagram yang berisi data dikirim ke host tujuan, dan di bungkus dengan frame yang berisi alamat tujuan yang tertuju pada alamat fisik milik host tujuan tersebut. :)
                    Demikianlah cara kerja dari ARP pada komputer kita. Saya kira cukup sederhana cara ARP bekerja.
                    source(http://rudini86.wordpress.com/2011/07/12/apa-itu-arp/)

                    KETENTUAN AKSES DAN PENGGUNAAN CBN WEBSITES

                    Isitilah-istilah berikut ini diartikan dan dimaksudkan untuk mempermudah pengertian atas ketentuan-ketentuan yang diatur dalam (untuk selanjutnya disebut Ketentuan CBN Websites):
                    1. CBN Websites adalah rangkaian situs-situs internet yang menjadi satu kesatuan, yang merupakan secara langsung dioperasikan dan dipelihara oleh PT Cyberindo Aditama (CBN) dan merupakan bagian dari CBN Network
                    2. Situs CBN adalah setiap situs yang merupakan bagian dari CBN Websites, termasuk design (tata letak, grafis, multimedia, dan lainnya) content (scripting, engine, dan bagian integral daripadanya), dan segala fitur (forum, konsultasi, dan segala fasilitas serta fitur yang terkandung dalam CBN Websites) yang terkandung didalamnya
                    3. Fitur adalah fasilitas untuk menikmati keistimewaan yang disediakan pada CBN Websites serta memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, menerima maupun mengirimkan pesan, data, atau file dalam berbagai format dari atau kepada sesama Pengguna Websites, CBN, atau Mitra CBN
                    4. Pengguna Websites adalah setiap orang yang melakukan akses ke CBN Websites, baik pengunjung (pasif) maupun  yang menggunakan menggunakan fasilitas interaktif (aktif), termasuk Pengguna Terdaftar
                    5. Pengguna Terdaftar adalah setiap orang yang telah terdaftar dan dapat mengakses dan menggunakan fasilitas-fasiltas tertentu dari CBN Websites yang memerlukan pendaftaran tersebut
                    6. Mitra CBN adalah pihak lain yang mengadakan suatu perjanjian kerjasama dengan CBN baik yang berupa kerjasama komersial maupun dalam bentuk kerjasama lainnya, dengan memanfaatkan CBN Websites
                    Dengan mengakses CBN Websites, maka dengan ini Pengguna setuju untuk terikat kepada ketentuan-ketentuan berikut ini:
                    Ketentuan Umum
                    1. CBN Websites diselenggarakan sebagai sarana komunikasi yang disediakan secara umum, yang artinya setiap orang dapat mengakes dan menggunakan CBN Websites
                    2. Beberapa bagian dari CBN Websites memerlukan pendaftaran dan persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu untuk dapat mengakses maupun menggunakan bagian tersebut
                    3. CBN berhak sepenuhnya untuk merevisi, menambah, mengurangi,  menunda untuk dengan atau tanpa batas waktu tertentu, sebagian maupun seluruh dari CBN Websites, termasuk materi, design, hyperlink, artikel, fitur interaktif, atau fasilitas lainnya yang terdapat dalam CBN Websites, melakukan pemblokiran atau melepas blokir Pengguna Websites, melakukan pemeliharaan atau pengamanan baik secara terjadual maupun tindakan lain yang bersifat darurat
                    4. Bagi Pengguna Websites yang menggunakan koneksi CBN, akses dan  penggunaan CBN Websites juga harus memperhatikan seluruh ketentuan yang diatur dalam ‘Ketentuan Penyediaan Layanan CBN’
                    Tanggung Jawab Pengguna Websites dan Sangsi Pelanggaran
                    1. Pengguna Websites wajib memperhatikan setiap keterangan dan ketentuan yang diatur dalam ‘Ketentuan CBN Websites’, ‘CBN Network Policy’, dan hukum yang berlaku di Republik Indonesia
                    2. Pengguna Websites bertanggung jawab penuh atas segala materi dalam bentuk apapun yang dikirim atau disebarluaskan melalui CBN Websites
                    3. Pengguna Websites tidak dibenarkan untuk mengirim atau menyebarluaskan pesan, pernyataan, materi atau file dalam bentuk apapun, yang isinya menimbulkan konflik atau perdebatan tidak sehat diantara Pengguna Website, atau hal-hal yang menimbulkan ketidaknyamanan sehubungan dengan SARA (suku, agama, ras, antar-golongan), politik, pornografi, dan lainnya
                    4. Pengguna Websites tidak dibenarkan untuk melakukan eksploitasi, modifikasi, maupun kegiatan-kegiatan yang menjurus ke arah hal-hal tersebut dalam bentuk apapun baik terhadap CBN Websites
                    5. Selain Mitra CBN,  tidak dibenarkan menyediakan hyperlink dari/kepada bagian manapun dari CBN Websites tanpa persetujuan atau perjanjian dengan CBN
                    6. CBN berhak untuk menahan atau menghapus segala materi dalam bentuk apapun yang dikirim atau disebarluaskan melalui CBN Websites, jika telah diterimanya laporan atau terbukti telah terjadi pelanggaran terhadap Ketentuan CBN Websites atau atas permintaan pejabat penyidik Republik Indonesia
                    Peringatan mengenai isi dan materi serta pembatasan tanggung jawab
                    1. Bahwa Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang dioperasikan melalui banyak pihak, baik secara individual maupun institusional, dari berbagai tempat di seluruh dunia dengan nilai-nilai kebudayaan dan sistem hukum yang beraneka ragam. Isi dan materi yang ditampilkan pada CBN Websites merupakan suatu kumpulan informasi dan komunikasi
                    2. Pengguna Websites berasal dari masyarakat umum yang melakukan akses Internet dari berbagai tempat. CBN tidak melakukan pemantauan secara  terus menerus terhadap setiap kegiatan Pengguna Websites dan CBN tidak bertanggung jawab atas segala kegiatan Pengguna Websites
                    3. Sebagian isi dari CBN Websites berisikan materi-materi yang disediakan sendiri oleh Mitra CBN atau yang dikirim oleh Pengguna Websites. CBN tidak menjamin keakurasian/kebenaran dari materi-materi tersebut
                    4. Sebagian dari CBN Websites berisikan materi-materi yang merupakan bagian  masing-masing pemilik dari Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Pengguna Websites tidak dibenarkan menggunakan atau memanfaatkan Situs CBN manapun untuk melakukan pelanggaran HAKI
                    5. CBN tidak menjamin bahwa isi dan materi yang ditampilkan akan memenuhi standar moral setiap Pengguna Websites. Walau demikian, CBN akan berusaha sebaik mungkin untuk tetap menjaga norma-norma yang telah terpelihara di Republik Indonesia. CBN akan menerima laporan-laporan dari Pengguna Websites dan melakukan monitoring secara acak (tidak terjadual dan tidak pada secara menyeluruh)
                    6. CBN tidak bertanggung jawab atas materi yang ditampilkan pada CBN Websites yang disediakan sendiri oleh Mitra CBN maupun pihak lain manapun, diluar batas kemampuan
                    7. CBN akan melakukan usaha yang terbaik untuk terus meningkatkan kualitas CBN Websites dari sisi keamanan dan kenyamanan Pengguna Websites. Walau demikian CBN tidak memberikan jaminan bahwa CBN Websites akan terlepas dari masalah error, virus, worm, atau cyber attack dalam bentuk apapun, ketidaksempurnaan software atau hardware yang digunakan untuk menyelenggarakan CBN Websites, serta gangguan atau kesulitan akses
                    8. Dalam menyelenggarakan CBN Websites, maka Pengguna Websites wajib memperhatikan dan menyetujui hal-hal berikut ini sebagai pembatasan tanggung jawab CBN:
                      • Artikel/Informasi: Selain dari sumber yang diwawancara langsung oleh CBN, materi dari artikel/informasi didapat dan disediakan dari berbagai sumber, baik melalui perjanjian maupun dengan mengumpulkan dan mengolah informasi-informasi yang sudah diketahui umum. CBN melakukan pengolahan materi dan melakukan verifikasi hasil pengolahan dengan sumber materi sebelum menampilkan artikel/informasi tersebut. CBN tidak menjamin keakurasian maupun kebenaran dari artikel/informasi yang ditampilkan selain dari apa yang didapat dari sumber CBN.
                      • Konsultasi: Layanan konsultasi diselenggarakan bekerjasama dengan masing-masing MITRA CBN sesuai dengan keahliannya. Setiap pendapat/jawaban/saran/informasi yang diberikan pada layanan konsultasi bukan merupakan sikap atau jawaban dari CBN dan bukan merupakan suatu jawaban mutlak atau solusi dari berbagai pertanyaan yang diajukan. CBN tidak bertanggung jawab atas ketidakpuasan, kegagalan atau kerugian dalam bentuk apapun yang timbul sebagai hasil konsultasi antara Pengguna Websites dengan MITRA CBN yang bersangkutan
                      • Forum: Forum disediakan sebagai sarana komunikasi antar Pengguna Websites. Walaupun CBN bertindak sebagai moderator di setiap forum yang disediakan, CBN tidak melakukan monitoring secara terus-menerus terhadap setiap forum yang disediakan. Setiap Pengguna Websites bertanggung jawab atas segala informasi/artikel/file/hyperlink yang dikirim melalui forum
                      • Iklan: Selain dari promosi dan informasi layanan CBN, CBN tidak menjamin kebenaran, keakurasian, dan mutu dari iklan yang dilakukan oleh MITRA CBN atau Pengguna Websites. Segala penawaran/promosi yang dilakukan CBN bersama MITRA CBN adalah berdasarkan perjanjian bersama dan telah melalui verifikasi informasi antara pihak CBN dan MITRA CBN. Segala penawaran dan informasi mengenai penawaran merupakan tanggung jawab dari pemasang iklan.
                      • Fitur Multimedia dan Download: Setiap disediakan melalui kerjasama dengan MITRA CBN. CBN tidak menjamin kualitas materi streaming file maupun file lain yang dapat digunakan atau di-download. CBN sangat menghargai Hak atas Kekayaan Intelektual dari seluruh materi yang disediakan pada fitur ini. CBN tidak membenarkan dan melarang segala bentuk pembajakan atau pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual dengan menggunakan segala bentuk layanan CBN.
                    Penerapan hukum dan perselisihan
                    1. Isi dan pelaksanaan Ketentuan CBN Websites tunduk kepada hukum dan peraturan yang berlaku positif di wilayah Republik Indonesia
                    2. Jika ada perselisihan maupun sengketa yang berhubungan dengan penyelenggaraan CBN Websites, maka setiap pihak yang berselisih dengan CBN akan mengutamakan musyawarah langsung sebagai cara penyelesaian.
                    3. Jika secara musyawarah para pihak yang berselisih tidak dapat mencapai kata sepakat dalam penyelesaiannya, maka perselisihan akan dilanjutkan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia dengan menunjuk Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai domisili hukum yang tetap.
                    4. Ketentuan CBN Websites dibuat dalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan secara bebas dalam bahasa lainnya hanya dengan maksud mempermudah pengertian. Segala penafsiran dan pengertian mengenai isi dan pelaksanaan Ketentuan CBN Websites wajib menggunakan penafsiran dan pengertian dalam bahasa Indonesia.

                    CCNA : Networking Fundamental

                    Cisco Certified Network Associate (CCNA) adalah sertifikasi bidang networking yang diakui secara internasional dan merupakan pondasi awal untuk mendapatkan jenjang sertifikasi yang lain. Lulusan CCNA mampu melakukan instalasi, konfigurasi, dan mengoperasikan LAN, WAN dan Dial Access Services untuk jaringan kecil (di bawah 100 PC) yang bekerja menggunakan protokol IP, IGRP, Serial, Frame Relay, IP RIP, VLANs, RIP, Ethernet dan Access Lists. Bagi para praktisi dan profesional yang ingin mendapatkan sertifikat CCNA ini, kami akan membuka kelas bimbingan dan persiapan menghadapi ujian dengan cara membahas soal-soal ujian dengan pembahasan teori dan praktek yang dilengkapi dengan Cisco Router dan Switch Catalyst.
                    Kelas CCNA Exam Guide ini terdiri dari 3 module materi: Networking Fundamental, Switch & Router Fundamental, WAN & Routing Technology. Dan untuk periode ini kami akan mulai dengan module materi Networking Fundamental. Kelas yang diadakan ini merupakan kelas tatap muka dari kelas eLearning dengan materi yang sama.
                    MATERI
                    1. Introduction to Computer Networking Concepts
                    2. The TCP/IP and OSI Networking Models
                    3. LAN Cabling, Standards, and Topologies
                    4. Fundamentals of IP
                    5. Fundamentals of TCP and UDP
                    merdekaaaaaaaaa!!!!

                    Pengembangan & Implementasi Perangkat Lunak

                    Membuat Software Requirement

                    Requirement adalah pernyataan yang menidentifikasikan kebutuhan yang penting dalam sistem dan didalamnya mencakup aspek kebenaran, Realistis, Dibutuhkan, tidak ambigu, dan terukur. Langkah yang paling penting dalam proses requirement adalah komunikasi yang akurat antara user yang memerlukan sistem dengan pembuat sistem.
                    Banyak orang sering salah dalam mendefinisikan requirement untuk sistem yang mereka bangun, kerena mereka kurang mendapat pelatihan dan pengalaman dalam membuat requirement. Bahkan di bangku kuliah yang mengajarkan mata kuliah system engineering hanya mengajarkan pengenalan untuk materi menulis requirement. Requirement yang baik menyatakan sesuatu yang dibutuhkan, dapat diverifikasi, memungkinkan, dan Jelas.

                    Mengenal Enterprise Application Integration (EAI)

                    Pada artikel kali ini, kita akan membahas topik yang jarang atau bahkan tidak pernah dibahas dalam perkuliahan formal ilmu komputer. Pengajaran ilmu komputer selalu mengandaikan kondisi ideal dan sederhana. Kenyataannya, kondisi sistem informasi di dunia bisnis tidaklah ideal dan biasanya sangat kompleks. Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) biasanya mengasumsikan bahwa mahasiswa membuat software baru dari awal (building from scratch). Di dunia bisnis, komponen perangkat lunak yang sudah ada sebisa mungkin terus digunakan untuk memaksimalkan investasi perangkat lunak yang sudah pernah ditanamkan. Di dalam dunia perkuliahan, isi dari komunikasi data antara dua komputer tidak pernah harus dicatat secara mendetil. Di dunia bisnis, setiap transaksi antara dua sistem harus dicatat dalam audit logging dan menjadi bagian dari laporan akunting.
                    Jadi, apa hubungan antara tulisan di atas dengan tema artikel kali ini tentang Enterprise Application Integration (EAI)? Pada waktu penulis masih duduk di bangku kuliah, penulis mengikuti kuliah pilihan tentang komunikasi antara sistem terdistribusi. Teknologi untuk membuat dua buah aplikasi dapat “berbicara” satu sama lain adalah RPC (Remote Procedure Call), CORBA (Common Object Request Broker Architecture) , atau RMI (Remote Method Invocation)/IIOP (Internet Inter-ORB Protocol). Sekarang setelah penulis berkecimpung di dunia kerja – dengan spesialisasi di bidang EAI -, teknologi yang dipakai adalah c WebSphere MQ, MSMQ, SonicMQ, Tibco, MQ Integrator. Sederetan nama produk yang TIDAK menggunakan teknologi RPC, CORBA, dan RMI/IIOP sama sekali. Sepertinya, dunia bisnis mempunyai teknik tersendiri dalam melakukan integrasi. Mari kita kupas satu per satu .

                    Mengintip Core i9

                    corei9 02 500x375 Mengintip Intel Core i9 ‘Gulftown’
                    Intel Core i9 dengan 12 parallel thread ??
                    Dari EXPreview kali ini mereka memiliki kesempatan untuk mengintip prosesor Intel generasi berikutnya yang menggunakan 6-core, 32nm “Gulftown” processor. CPU ini dikabarkan akan hadir pada pertengahan 2010. Prosessor ini akan mensupport Socket LGA1366, Gulftown menggunakan teknologi dasar pada 32nm dan memiliki kecepatan 2.4GHz (18*133MHz), dengan 12MB L3 cache.
                    Selain itu Gulftown ini akan kompatibel dengan X58 chipset, tentunya kehadiran prosessor ini akan dinantikan oleh banyak pengguna PC yang ingin merakit pc di tahun 2010. Pada dasarnya perlu anda ketahui Core i9 Gulftown merupakan analogi dari Core i7 + 2, dengan 6 core fisik, sehingga dengan begitu total thread count dapat mencapai 12 thread paralel, dan 50% L3 cache meningkat dari Core i7 Bloomfield. Selain itu Gulftown juga tidak akan menempatkan IGP core pada 32nm CPU nya, sehingga, tidak ada perubahan dari sisi kemampuan grafiknya

                    Membobol CD/DVD yg di Protect


                    Tips n Trik Komputer, Cara Membobol Kaset CD/DVD yang di password, Menjebol proteksi password di Kaset CD/DVD, Software untuk menjebol/membuka drive CD/DVD yang di proteksi/password


                    Software Clone CD ini berfungsi untuk membobol Kaset CD dan DVD yang di proteksi, jika sebuah cd di password tentunya mustahil bagi kita untuk mengcopy isi dari kaset cd tersebut, nah cobalah apa yang akan saya bagikan ini, 99% pasti jebol proteksi terhadap kaset tersebut.

                    Link download:
                    - Clone CD/DVD

                    Bagaiman cara menggunak CLONE CD ini ?
                    Nehh gan.. Klik copy lalu pilih Drive CD anda kemudian klik next, kemudian pilih jenis cd/dvd yang anda mau copy, video audio or cd game lalu klik next.. setelah itu pilih tempat dimana file mau anda simpan. the end.
                    Sumber(koskomputer.blogspot.com)

                    Step by Step Configuration of Static NAT

                    Configuration of static NAT is very straight forward. In this example we have a web server connected with Router 1. Our web server is using the IP address 10.0.0.2. But due to various reasons discussed in pervious article our company want to use 50.0.0.1 IP address for this server. Now our task is to configure NAT on Router 1 which translate 10.0.0.2 [ inside local web server address] to 50.0.0.1 [ inside global ip address ].

                    To configure static NAT follow this step by step guide

                    Now configure R1 exactly given here

                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastethernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 30.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.1
                    R1(config)#ip nat inside source static 10.0.0.2 50.0.0.1
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#
                    

                    Now configure R0 exactly given here

                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R0
                    R0(config)#interface fastethernet 0/0
                    R0(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R0(config-if)#no shutdown
                    R0(config-if)#exit
                    R0(config)#interface serial 0/0/0
                    R0(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    R0(config-if)#clock rate 64000
                    R0(config-if)#bandwidth 64
                    R0(config-if)#no shutdown
                    R0(config-if)#exit
                    R0(config)#ip route 50.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.2
                    R0(config)#
                    
                    As you have seen in configuration there is not direct route for 10.0.0.2. So PC from network of 30.0.0.0 will never know about it. They will access 50.0.0.1 as the web server IP. To test it double click on any computer and ping from 50.0.0.1 and you will get replay.
                    
                    Packet Tracer PC Command Line 1.0
                    PC>ping 50.0.0.1
                    Pinging 50.0.0.1 with 32 bytes of data:
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=141ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=80ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=109ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=125ms TTL=126
                    
                    Ping statistics for 50.0.0.1:
                        Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
                    Approximate round trip times in milli-seconds:
                        Minimum = 80ms, Maximum = 141ms, Average = 113ms
                    
                    Now ping from 10.0.0.2 and you will get destination host unreachable error.
                    
                    PC>ping 10.0.0.2
                    Pinging 10.0.0.2 with 32 bytes of data:
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    
                    Ping statistics for 10.0.0.2:
                        Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)
                    
                    This demonstration show how the companies use NAT to hide their internal network from the outside of the world. Now open web browser from any PC in 30.0.0.0 network and brows the 50.0.0.1 site
                    I have uploaded a configured and tested topology in case you are unable to locate the problem spot then download this configuration file. And try to find out where have you committed mistake

                    Step by Step Configuration of Dynamic NAT

                    With dynamic NAT, you must manually define two sets of addresses on your address translation device. One set defines which inside addresses are allowed to be translated (the local addresses), and the other defines what these addresses are to be translated to (the global addresses).
                    In this example our internal network is using 192.168.0.0 network. We have five public ip address 50.0.0.1 to 50.0.0.5 to use. Router1(1841 Router0) is going to be NAT device. Double click on Router1(1841 Router0) and configure it as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastethernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#clock rate 64000
                    R1(config-if)#bandwidth 64
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
                    R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.5 netmask 255.0.0.0
                    R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#exit
                    
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#interface fastEthernet 0/0
                    Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#interface serial 0/0/0
                    Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    Router(config)#hostname R2
                    
                    For testing of NAT go R1 and enable debug for NAT from privilege mode
                    
                    R1#debug ip nat
                    
                    Now go on pc and ping to 20.0.0.2
                    dayanmic NAT
                    When ICMP ping packet reach to R1. It examines its source address against the access list 1. As this packet is generated form the network of 192.168.0.0 so it will pass the access list. Now router will check NAT pools for free address to translate with this address. Which you can check in the output of debag command in R1
                    
                    IP NAT debugging is on
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    
                    As you can see in output 192.168.0.5 is translate with 50.0.0.1 before leaving the router.
                    In real life its best practices to turn off debug after testing so go on Router 1 and turn off debug mode.
                    
                    R1#no debug ip nat
                    IP NAT debugging is off
                    R1#
                    
                    I have uploaded a configured and tested topology in case you are unable to locate the problem spot then download this configuration file. And try to find out where have you committed mistake

                    Step by Step Configuration of PAT

                    In dynamics Nat translations is made IP to IP. so you need as much global IP address as you have inside local address. That's an issue if you have few global IP address and hundred of inside local address to translate. In such a situation you need to use PAT.
                    For demonstration we are going to configure the same topology which we used in dynamic NAT but this time we are using only one global IP address 50.0.0.1
                    IP address of PC are already configured double click on R1 and configured it as given here
                    Now configure to R2 as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#clock rate 64000
                    R1(config-if)#bandwidth 64
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
                    R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.1 netmask 255.0.0.0
                    R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test overload
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#
                    
                    Now configure to R2 as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#interface serial 0/0/0
                    Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#interface fastEthernet 0/0
                    Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#hostname R2
                    R2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    
                    
                    R1#show ip nat translations
                    Pro  Inside global     Inside local       Outside local      Outside global
                    icmp 50.0.0.1:1        192.168.0.7:1      20.0.0.2:1         20.0.0.2:1
                    icmp 50.0.0.1:2        192.168.0.7:2      20.0.0.2:2         20.0.0.2:2
                    icmp 50.0.0.1:3        192.168.0.7:3      20.0.0.2:3         20.0.0.2:3
                    icmp 50.0.0.1:4        192.168.0.7:4      20.0.0.2:4         20.0.0.2:4
                    
                    Configuration of static NAT is very straight forward. In this example we have a web server connected with Router 1. Our web server is using the IP address 10.0.0.2. But due to various reasons discussed in pervious article our company want to use 50.0.0.1 IP address for this server. Now our task is to configure NAT on Router 1 which translate 10.0.0.2 [ inside local web server address] to 50.0.0.1 [ inside global ip address ].

                    To configure static NAT follow this step by step guide

                    Now configure R1 exactly given here

                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastethernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 30.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.1
                    R1(config)#ip nat inside source static 10.0.0.2 50.0.0.1
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#
                    

                    Now configure R0 exactly given here

                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R0
                    R0(config)#interface fastethernet 0/0
                    R0(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R0(config-if)#no shutdown
                    R0(config-if)#exit
                    R0(config)#interface serial 0/0/0
                    R0(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    R0(config-if)#clock rate 64000
                    R0(config-if)#bandwidth 64
                    R0(config-if)#no shutdown
                    R0(config-if)#exit
                    R0(config)#ip route 50.0.0.0 255.0.0.0 20.0.0.2
                    R0(config)#
                    
                    As you have seen in configuration there is not direct route for 10.0.0.2. So PC from network of 30.0.0.0 will never know about it. They will access 50.0.0.1 as the web server IP. To test it double click on any computer and ping from 50.0.0.1 and you will get replay.
                    
                    Packet Tracer PC Command Line 1.0
                    PC>ping 50.0.0.1
                    Pinging 50.0.0.1 with 32 bytes of data:
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=141ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=80ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=109ms TTL=126
                    Reply from 50.0.0.1: bytes=32 time=125ms TTL=126
                    
                    Ping statistics for 50.0.0.1:
                        Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
                    Approximate round trip times in milli-seconds:
                        Minimum = 80ms, Maximum = 141ms, Average = 113ms
                    
                    Now ping from 10.0.0.2 and you will get destination host unreachable error.
                    
                    PC>ping 10.0.0.2
                    Pinging 10.0.0.2 with 32 bytes of data:
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    Reply from 30.0.0.1: Destination host unreachable.
                    
                    Ping statistics for 10.0.0.2:
                        Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)
                    
                    This demonstration show how the companies use NAT to hide their internal network from the outside of the world. Now open web browser from any PC in 30.0.0.0 network and brows the 50.0.0.1 site
                    I have uploaded a configured and tested topology in case you are unable to locate the problem spot then download this configuration file. And try to find out where have you committed mistake

                    Step by Step Configuration of Dynamic NAT

                    With dynamic NAT, you must manually define two sets of addresses on your address translation device. One set defines which inside addresses are allowed to be translated (the local addresses), and the other defines what these addresses are to be translated to (the global addresses).
                    In this example our internal network is using 192.168.0.0 network. We have five public ip address 50.0.0.1 to 50.0.0.5 to use. Router1(1841 Router0) is going to be NAT device. Double click on Router1(1841 Router0) and configure it as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastethernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#clock rate 64000
                    R1(config-if)#bandwidth 64
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
                    R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.5 netmask 255.0.0.0
                    R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#exit
                    
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#interface fastEthernet 0/0
                    Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#interface serial 0/0/0
                    Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    Router(config)#hostname R2
                    
                    For testing of NAT go R1 and enable debug for NAT from privilege mode
                    
                    R1#debug ip nat
                    
                    Now go on pc and ping to 20.0.0.2
                    dayanmic NAT
                    When ICMP ping packet reach to R1. It examines its source address against the access list 1. As this packet is generated form the network of 192.168.0.0 so it will pass the access list. Now router will check NAT pools for free address to translate with this address. Which you can check in the output of debag command in R1
                    
                    IP NAT debugging is on
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    NAT: s=192.168.0.7->50.0.0.1, d=20.0.0.2[1]
                    NAT*: s=20.0.0.2, d=50.0.0.1->192.168.0.7[1]
                    
                    As you can see in output 192.168.0.5 is translate with 50.0.0.1 before leaving the router.
                    In real life its best practices to turn off debug after testing so go on Router 1 and turn off debug mode.
                    
                    R1#no debug ip nat
                    IP NAT debugging is off
                    R1#
                    
                    I have uploaded a configured and tested topology in case you are unable to locate the problem spot then download this configuration file. And try to find out where have you committed mistake

                    Step by Step Configuration of PAT

                    In dynamics Nat translations is made IP to IP. so you need as much global IP address as you have inside local address. That's an issue if you have few global IP address and hundred of inside local address to translate. In such a situation you need to use PAT.
                    For demonstration we are going to configure the same topology which we used in dynamic NAT but this time we are using only one global IP address 50.0.0.1
                    IP address of PC are already configured double click on R1 and configured it as given here
                    Now configure to R2 as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
                    Router(config)#hostname R1
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.0
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.0.0.0
                    R1(config-if)#clock rate 64000
                    R1(config-if)#bandwidth 64
                    R1(config-if)#no shutdown
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    R1(config)#access-list 1 permit 192.168.0.0 0.0.0.255
                    R1(config)#ip nat pool test 50.0.0.1 50.0.0.1 netmask 255.0.0.0
                    R1(config)#ip nat inside source list 1 pool test overload
                    R1(config)#interface fastEthernet 0/0
                    R1(config-if)#ip nat inside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#interface serial 0/0/0
                    R1(config-if)#ip nat outside
                    R1(config-if)#exit
                    R1(config)#
                    
                    Now configure to R2 as given below
                    
                    Router>enable
                    Router#configure terminal
                    Router(config)#interface serial 0/0/0
                    Router(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#interface fastEthernet 0/0
                    Router(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.0.0.0
                    Router(config-if)#no shutdown
                    Router(config-if)#exit
                    Router(config)#hostname R2
                    R2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/0
                    
                    
                    R1#show ip nat translations
                    Pro  Inside global     Inside local       Outside local      Outside global
                    icmp 50.0.0.1:1        192.168.0.7:1      20.0.0.2:1         20.0.0.2:1
                    icmp 50.0.0.1:2        192.168.0.7:2      20.0.0.2:2         20.0.0.2:2
                    icmp 50.0.0.1:3        192.168.0.7:3      20.0.0.2:3         20.0.0.2:3
                    icmp 50.0.0.1:4        192.168.0.7:4      20.0.0.2:4         20.0.0.2:4
                    
                    As you can see this time address translation is done with port address instead of IP

                    Source(http://computernetworkingnotes.com/ccna_certifications/configuration_of_nat.htm)