Mengenal Proses Bisnis Statistik & Statispolitik

Sejarah Statistik
Sama seperti bidang ilmu lainnya, statistik juga tidak luput dari sejarah, tapi jangan salah, ketika kita berbicara masalah sejara sesuatu, kita tidak perlu menggunakan catatan sejarah yang telah tertulis dari buku pelajaran kita waktu masih sekolah menengah.  Kita bisa juga menggunakan sejarah informal di kehidupan yang sering kita jumpai sampai sekarang, seperti ketika kita mencicipi nasi untuk tau apakah nasi yang kita masak sudah matang atau belum. Hal tersebut merupakan konsep dari statistik, sehingga kita bisa saja mengatakan bahwa asal usul statistik berdasarkan pengalaman penemunya waktu pertama memasak nasi, hehehe Cuma bercanda.  Beriktut sejarah statistik yang sesungguhnya.
·   Zaman kekaisaran romawi 44 SM
Pada zaman tersebut, raja kekaisaran romawi memerintahkan kepada seluruh warga negaranya untuk pulang ke tempat masing-masing, agar pendataan warga negaranya sesuai dengan apa adanya.
·    Zama Nabi Nuh as
Masih ingat ketika Nabi Nuh as, yang membuat kapal berukuran raksasa, guna memuat seluruh umatnya dan sepasang hewan agar tidak mati terendam banjir. Nah percaya atau tidak, hal tersebut merupakan proses statistik yang sudah muncul pada zaman dahulu kalah, hanya saja disiplin ilmu statistik pada zaman tersebut belum terbentuk, sehingga mereka tidak tau kalau mereka itu sesungguhnya sudah praktik lapangan statistik seperti layaknya petugas sensus jaman sekarang hehehehe.
·   Statistika menurut Alm. Prof. Dr. Sudjana
Untuk penjelasan statistik menurut orang diatas, silahkan googling aja ya!!!, males nulisnya, otak gue gak ngerti, padahal udah di pelototi penjelasannya, ehhh malah galau tak karuan jadinya, bahasanya tingkat rendah sih, alias lebih susah dimengerti (Istilah bahasa pemrograman).

Alasan perlunya statistika
“Jangan melakukan sesuatu kalau tidak ada asasan!!!, mengapa???, ya percuma kalau nantinya gak ada manfaat buat kehidupan kita gimana. Orang menciptakan disiplin ilmu statistika tentunya mempunyai alasan yang kuat yang mendasari mengapa harus diciptakan. Berikut alasannya
Melakukan perbaikan
Makanya jangan ngaku orang statistik kalau tidak menghasilkan data atau informasi yang baik, karena zaman sekarang ini semakin banyak saja orang-orang yang katanya bekerja di bidang statistik tapi masih saja membuat data atau informasi yang tidak lengkap, atau informasi timpang, informasi yang jelek di tulis, eh informasi baik malah di delete, Sunggu terlalu
Pengendalian kualitas
Agar data atau informasi yang didapatkan bisa mencapat tingkat yang berkualitas, perlu diadakan proses statistik dalam hal cara untuk mendapatkannya. Artinya lakukan statistik terlebih dahulu, baru kemudian tetapkan data atau informasi sesuai hasil proses statistik. Jangan sekali-kali menetapkan data atau informasi terlebih dahuluh sebelum proses statistik, karena jika hal tersebut dilakukan akan menyebabkan hasil proses statistik akan menciut ke hasil yang telah ditetapkan sebelumnya istilah lainnya penggiringan data, sehingga statistik dan hasil statistik tidak valid.
Sensus & Survey (pengumpulan data)
Pentingnya sensus menjadi alasan tersendiri betapa perlunya statistik. Hal tersebut dikarenakan mustahil hasil sensus dapat diperoleh tanpa proses statistik.
Penerapan Statistik
Statis(poli)tik

Sebenarnya tidak ada konsep statistik ini, hanya saja banyak terjadi penerapan-penerapan statistik yang menyimpang untuk kepentingan politik dari atasan, pejabat atau penguasa yang memicuh adanya istilah ini. Berikut praktik Statis(poli)tik di Indonesia yang tidak tau apakah itu statistik yang baik atau tidak.
Isu terhadap perekonomian Indonesia:
"Lembaga pemerintah, Fitch rating menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi
BBB-Penurunan angka kemiskinan di tahun 2010-2011".

Core Bisnis BPS
Mekanisme aktivitas statistik pada survey formal yaitu sebagai berikut :
·         BPS RI
Data yang berstandar BPS RI merupakan data yang berlaku secara nasional (Indonesia). Data yang termasuk kedalam golongan ini diperoleh dari data-data yang di peroleh dari hasil survey atau sensus di beberapa tempat di Indonesia, yang telah resmi menjadi perwakilan survey, sebagai contoh untuk mengambil data bagian pulau Madura cukup di survey bagian Bangkalan- Madura saja, tidak perlu dilakukan secara keseluruhan.
·         BPS Provinsi
Data yang termasuk kedalam data ini merupakan data yang berlaku secara provinsi saja, artinya belum berlaku di tingkat nasional.
·         BPS Kabupaten/Kota
Sama seperti data diatas, hanya saja levelnya kabupaten atau kota saja
·         BPS Kecamatan (KSK)
Data yang termasuk kedalam kelompok ini diperoleh dari hasil survey di setiap RW dan RT setempat, tempat dimana yang dijadikan  perwakilan survey melalui proses random.
Core Value  BPS
Ada tiga Core Value BPS yang menjadi pegangan bagi praktisi statistik di BPS. Berikut ketiga Core Tersebut
·    Profesional (kompeten, Efektif, Inovatif & Sistematis)
Sepertinya, kata profesional sangat sering kita dengar dalam kehidupan kita, karena pada hakikatnya segalah pekerjaan membuuhkan seorang profesional agar menghasilkan output seperti yang diinginkan, tidak terkecuali praktisi statistik. Seorang yang bekerja sebagai praktisi statistik harus mempunyai kemauan bekerja secara profesional, seperti kompeten dibidangnya, sehingga mampu menyelesaikan pekerjaan yang menyangkut statistik dengan baik. Selain itu pekerja juga harus dapat menggerjakan pekerjaan statistik dengan efektif, agar tujuan yang diinginkan tercapai seperti yang diharapkan. Kemudian bersifat Inovatif, agar hasil yang diperoleh dari statistik dari waktu ke waktu menuju kearah yang lebih baik. Kemudian praktisi harus juga mengerjakan tugasnya secara statistik, artinya tidak boleh melakukan step yang lain sebelum step yang seharusnya dikerjakan, apalagi jika melewatinya tanpa mengerjakannya yang tentunya menjadi dosa besar jika hal tersebut lakukan.
·    Integritas (Dedikasi, Disiplin, Konsisten, Terbuka &Akuntabel)
Hal lainnnya yang tak kalah pentingnya yaitu integritas, integritas merupakan tonggak dasar dari badan statistik yang melakukan proses statistik untuk memperoleh data yang valid. Hal tersebut dikarenahkan kebanyakan dari hasil statistik yang dilakukan oleh suatu instansi kadang-kadang merupakan hasil statistik pesanan, yang artinya lemahnya integritas dari badan statistik tersebut telah mengabaikan core value BPS
·     Amana (Terpercaya, Jujur, Tulus & Adil)
Amana merupakan value yang harus dimiliki oleh suatu instansi BPS, dengan menjunjung tinggi nilai amana suatu instansi BPS tidak akan menerima hasil statistik pesanan maupun menyembunyikan hasil statistik, yang menyebabkan informasi yang didapatkan terasa timpang karena adanya penyeludupan data yang tidakk diinginkan.

1 komentar:

Rudi Wang Berang mengatakan...

Maap ya tulisan diatas masih berantakan tak karuan, coz itu nulisnya di kejar deadline tugas kulia hehehehee

Posting Komentar

Berikan komentar anda di sini . . . .!