Study Visite ke Kantor Pertamina Surabaya

Pertamina merupakan salah satu perusahaan besar diindonesia yang bergerak dibidang perminyakan. Hasil produk pertamina sendiri terdiri dari berbagai macam variasi, seperti preminum, pertamak dan elpiji. Dalam memproduksi produknya, pertamina melakukan manufacturing panjang, mulai dari produksi hilir hinggaproduksi hulu. Mulai dari mengambil minyak mentah dari dalam bumi dan laut hingga membuat berbagai macam variasi produk untuk dijual. Untuk menciptakan variasi produk sendiri perusahaan mengadakan pemisahan pengolahan, seperti untuk membuat produk premium dan elpiji. Untuk membuat kedua produk tersebut, pertamina melakukan pemisahan, pengolahan dan melakukan diferensiasi proses, seperti pengaturan suhu yang tepat pada masing-masing variasi produk dan pendistribusian ke tempat yang berbeda. Dalam melakukan distribusi material dan produk terdapat perbedaan antara beberapa variasi produk tersebut. Seperti jika pada produk premium, produk di alirkan ke berbagai titik SPBU di seluruh Indonesia, sedangkan untuk elpiji didistribusikan ke SPBE di banyak tempat seluruh Indonesia. Dalam melakukan distribusi produk, sering kali perusahaan mengalami keterlambatan, karena daerah geografis distribusi di Indonesia yang terpisah-pisah oleh perairan. Cuaca juga sering manghambat akativitas distribusi pertamina, sehinggan kadang-kadang produk terlambat datang dibeberapa daerah operasi distribusi.



Di Indonesia sendiri sebenarnya banyak juga perusahaan yang bergerak pada bidang perminyakan, namun sebagian besar dipegang oleh pertamina. Sehingga seringkali dibeberapa tempat terdapa penyediaan premium yang kurang oleh beberapa perusahaan selain pertamina, namun complain selalu dilontarkan kepada pertamina atas kekurangan pasokan tersebut. Hal tersebut mengingat urusan perminyakan Indonesia sebagian besar telah diserahkan kepada Pertamina.

Dalam melakukan pemasokan kebeberapa tempat seluruh indonesia, Pertamina membuat SPBU di bayak titik di seluruh daerah tersebut. Namun pihak lain (persero) juga dapat mendirikan SPBU di tempat penyebaran pasokan minyak. Untuk menjaga agar seluruh SPBU menjual dan memberikan pelayanan sesuai dengan yang diinginkan Pertamina, pihak pertamina membuat semacam arturan yang disebut Pertamina Way. Dalam pertamina way inilah berbagai macam standarisasi dituliskan, seperti menerapkan budaya 3S, yaitu senyum,sopan dan sapa. Selain itu ada juga standar bangunan yang harus memenuhi standar pertamina serta agar pelayanan sesuai yang diinginkan oleh pertamina, pihak pertamina mengadakan sertifikasi terhadap kariawan. SPBU tersebut

Software ERP Pertamina

Dengan rumitnya proses bisnis pertamina, dan panjangnya proses maufacturing serta terpisahnya daerah operasi perusahaan, kebutuhan software ERP yang canggih merupakan kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan. SAP ERP merupakan pilihan perusahaan. Berawal dari pengalaman sulitnya mengintegrasikan berbagai divisi dari perusahaan, seperti divisi finansial yang selalu terlambat mengirimkan laporan keuangan ke kantor pusat, hingga sering terjadi juga keterlambatan laporan di beberapa divisi lainnya. Awal penerapannya sendiri tahun 2003, dimana versi software SAP pada masa itu masih versi R/3, namun untuk menciptakan proses bisnis yang selalu update, perusahaan akhirnya membuat kebijakan untuk mengupgrade aplikasi ERP-nya pada tahun 2009 ke versi mySAP release 2005.

Dalam melakukan pergantian software ERP, tentunya perusahaan tidak asal ganti saja. Banya proses analisis yang perlu dilakukan terlebh dahulu, baik dalam penerapan awal software SAP R/3 maupun upgrade ke versi mySAP release 2005. Untuk kebutuhan analisis tersebut, perusahaan membuat tim projek internal & menghadirkan konsultan software ERP. Selain itu laporan direksi dari berbagai divisi juga menjadi bahan pertimbangan dalam pergantian software ERP. 

Dalam implementasi software sendiri, perusahaan melakukan implementasi secara roll off yaitu implemen tasi secara phase to phase, yang artinya implementasi software tidak dilakukan secara serentak, namun dengan cara perlahan dan menyesuaikan bisnis proses yang sedang berjalan. Dengan diterapkannya software SAP ERP ini, banyak perubahan bisnis proses yang harus menyesuaikan dengan software SAP yang baru diimplementasikan. Perubahan proses bisnis tersebut juga dilakukan secara bertahap sehingga kestabilan perusahaan juga terkontrol.

Dalam implementasi software ERP tentunya dukungan arsitektur teknologi yang ada di perusahaan yang sesuai merupakan suatu keharusan perusahaan. Baik itu dukungan teknologi jaringan maupun teknologi yang lainnya. Ada beberapa perangkat yang dimiliki oleh perusahaan pertamina yang mendukung implementasi software ERP ini, diantaranya primary server , secondary server, main Jaringan dan backup jaringan. Dari beberapa perangkat tersebut mempunyai fungsi yang saling mendukung antara perangkat yang lain. Seperti primary server digunakan untuk server dimana software SAP dijalankan, sedangkan secondary server berfungsi ketika primary server mengalami gangguan. Demikian jiga dengan main jaringan dan backup jaringan yang saling mendukung antar fungi masing-masing. Demikian sedikit cerita study visite ke kantor Pertamina Surabaya

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda di sini . . . .!